Prof. Dr. Juhaya S. Praja
Ketua Prodi Ekonomi Syariah IAILM Suryalaya
Jika
kita membahas bagaimana cara memanusiakan manusia, mengapa harus menjadi
manusia, tentu harus melalui pendidikan.
Lalu, nilai-nilai apa yang harus ditanamkan pada manusia agar agar
menjadi manusia itu? Saya akan mengajukan 3 poin penting. Semuanya saya ambil
dari buku Syaikh ‘Abd al-Qodir al-Jilaniy.
Pertama,
apa yang dikatakan Syaikh ‘Abd al-Qodir al-Jilaniy qoddasallahu sirrohu
انت واحد فى السماء وأنا واحد فى الارض
“Oh my
god, you are the only one in the sky, and I am the only one in the earth.” Engkau adalah Esa di langit dan aku adalah Esa
di Bumi.
Banyak
yang tidak paham kata-kata pendek ini. Oleh karena itu dalam dzikir, kalau
mengakhiri لااله
الا الله mesti dengan kalimat سيدنا محمدا
رسول الله Kalau tidak diakhiri dengan teknik seperti itu, kalau ibarat
mobil itu remnya blong, bisa terjerembab.
Supaya
kembali ke bumi, tidak kebablasan itulah salah satu teknisnya. Oleh karenanya everyone
has to be caracterise as well as God character as he is describe himself.
Oleh karenanya, setiap orang mesti memiliki sifat-sifat Tuhan pada dirinya dan
sifat-sifat Tuhan itu sebagaimana Tuhan menyifati dirinya sendiri, dalam
Al-Qur’an itu adalah al-Asma al-Husna. Nabi bersabda: تخلقوابأخلاق الله .
Kamu mesti berakhlak dengan akhlak Allah. واعتصفوا بأخلاق الله . Kamu
harus bersifat dengan sifat Allah.
Everyone
to make, the noble character of God, come to reality in him/her day the life, setiap orang mesti mewujudkan sifat-sifat Allah
itu dalam kehidupannya sehari-hari). Alangkah damainya dunia ini kalau begitu.
Kedua,
saya ambil dari kitab الفات الربنى
واقعدو انفوسكم فى الارض مع قلو بكم فى الاخرة
“You have to life in the world as
it is”, anda hidup di dunia ini sebagaimana anda hidup di dunia.
Berpakaian, menikah, bepergian, ويمسو ن فى الاسواتوpergi
ke pasar, berbisnis, but your heart is you life in god almighty. Then, the world together inonly
as a tool to….the ….good to life together
Jadi
tujuan akhirnya adalah kembali terhadap Allah, bersatu,berbarengan untuk
selama-lamanya. Itu kan tujuan akhir. The End of the God. Ini ajaran
hidup di dunia. Jadi dunia ini kita raih, harus kita kuasai, kita kendalikan.
Jangan terbalik, kita dikendalikan dunia. Nah, itu kita jadi binatang seperti
dalam tulisan Proffesor Tafsir. Kita
harus kaya, kita harus meraih gelar setinggi-tingginya. Gelar tertinggi itu
Doktor. Tidak ada gelar yang lebih tinggi dari Doktor. Makanya kalau orang
bergelar Doktor, panggilannya, “yang amat terpelajar”. Gelar yang paling tinggi
harus kita raih tapi, harus digunakan dalam rangka beribadah terhadap Allah SWT
Syaikh Mursyid kita telah berpesan:
Dan
berpegang teguhlah semuanya dengan tali Allah. (QS Ali Imran:103)
Kita
mesti berpegang teguh pada tali Allah (Role of God). Hubungan kita
dengan Allah, kebaikan kita diwujudkan dalam kebaikan kita dengan Allah,
kebaikan kita diwujudkan dalam kebaikan kita dengan sesama manusia. Tidak ada
perang itu (No War) yang adalah damai. Yang ketiga adalah social
interaction yang terekam dalam kata-kata Syaikh ‘Abd al-Qodir al-Jilaniy.
“Buang segala perbedaan-perbedaan, ambil
persamaan-persamaan”.
“Jangan
mempertajam perbedaan tapi perkuat persamaan-persamaan”, agar kehidupan sosial
serta kebangsaan kita akan selalu berada dalam kedamaian.
Caranya bagaimana? Merealisasikan sifat-sifat
Tuhan melalui proses tahalli/mengosongkan diri. تحلى tapi jangan
dibiarkan kosong surut. Tapi segera diisi. Diisi dengan فنا dan
بقاء
. Yang dimaksud fana
adalah :
فناء او صف محمومه
وبقاء لاوصف المحموده
Menghilangkan
semua sifat-sifat tercela dan menguatkan sifat-sifat terpuji yaitu………, mewujud
dalam prilaku hidup sehari-hari sebagai seorang pengamal tarekat sufi, baik
pada dirinya, baik pada keluarganya, pada pergaulan internasionalnya, jadi
kalau jadi mahasiswa nilainya baik, jadi sarjana juga baik, jadi sarjana
menjadi menjadi seorang pemecah masalah bukan pembuat masalah. Kalau demikian
tercapailah seperti apa yang difirmankan oleh Allah:
قد افلح من تزكى. ودكراسم ربه فصلى
Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri, dan dia ingat nama Tuhannya,
lalu dia sembahyang. (QS
al-A’laa: 14-15)
Maka
berbahagia/sukseslah orang-orang orang-orang yang selalu dekat dengan Tuhannya.
Dan satu kata kunci lagi dalam Tasawuf. Dalam menciptakan ………..perdamaian dunia
orang-orang sufi sangat toleran, tasamuh dan itu bisa anda baca dalam
TANBIH_TANBIH berkali-kali mengucapkan
لكم دينكم ولي دين
Untukmulah
Agamamu, dan untukkulah agamaku. (QS al-Kaafiruun:6)
Kita
harus menyayangi orang miskin. Kita harus menyayangi orang fakir. Mereka jadi
fakir miskin bukan karena kehendaknya sendiri. Tidak pernah ada orang yang
berdoa agar miskin. Itulah inti yang
bisa menciptakan perdamaian dunia/world peace berdasarkan ajaran tarekat
sufi. Lebih luas bacalah مفتح الصدور
Baca
TANBIH dan amalkan! Jangan Cuma direncanakan, diseminarkan, tapi diamalkan,
bangun malamnya dilaksanakan sholat nawafil serta rawatib-rawatibnya dilaksanakan. Itu akan membawa damai buat
diri sendiri serta damai untuk semua orang. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar