Minggu, 24 November 2013

Nilai-Nilai Dasar Ajaran TQN Bagi Perdamaian Dunia




Prof. Dr. Juhaya S. Praja
Ketua Prodi Ekonomi Syariah IAILM Suryalaya

Jika kita membahas bagaimana cara memanusiakan manusia, mengapa harus menjadi manusia, tentu harus melalui pendidikan.  Lalu, nilai-nilai apa yang harus ditanamkan pada manusia agar agar menjadi manusia itu? Saya akan mengajukan 3 poin penting. Semuanya saya ambil dari buku Syaikh ‘Abd al-Qodir al-Jilaniy.
Pertama, apa yang dikatakan Syaikh ‘Abd al-Qodir al-Jilaniy qoddasallahu sirrohu
انت واحد فى السماء وأنا واحد فى الارض
“Oh my god, you are the only one in the sky, and I am the only one in the earth.” Engkau adalah Esa di langit dan aku adalah Esa di Bumi.
Banyak yang tidak paham kata-kata pendek ini. Oleh karena itu dalam dzikir, kalau mengakhiri    لااله الا الله  mesti dengan kalimat   سيدنا محمدا رسول الله Kalau tidak diakhiri dengan teknik seperti itu, kalau ibarat mobil itu remnya blong, bisa terjerembab.  
Supaya kembali ke bumi, tidak kebablasan itulah salah satu teknisnya. Oleh karenanya everyone has to be caracterise as well as God character as he is describe himself. Oleh karenanya, setiap orang mesti memiliki sifat-sifat Tuhan pada dirinya dan sifat-sifat Tuhan itu sebagaimana Tuhan menyifati dirinya sendiri, dalam Al-Qur’an itu adalah al-Asma al-Husna. Nabi bersabda: تخلقوابأخلاق الله . Kamu mesti berakhlak dengan akhlak Allah. واعتصفوا  بأخلاق الله  .  Kamu harus bersifat dengan sifat Allah.
Everyone to make, the noble character of God, come to reality in him/her day the life, setiap orang mesti mewujudkan sifat-sifat Allah itu dalam kehidupannya sehari-hari). Alangkah damainya dunia ini kalau begitu.
Kedua, saya ambil dari kitab الفات الربنى
واقعدو انفوسكم فى الارض مع قلو بكم فى الاخرة
            You have to life in the world as it is”, anda hidup di dunia ini sebagaimana anda hidup di dunia. Berpakaian, menikah, bepergian,  ويمسو ن فى الاسواتوpergi ke pasar, berbisnis, but your heart is you life in god almighty. Then, the world together inonly as a tool to….the ….good to life together
Jadi tujuan akhirnya adalah kembali terhadap Allah, bersatu,berbarengan untuk selama-lamanya. Itu kan tujuan akhir. The End of the God. Ini ajaran hidup di dunia. Jadi dunia ini kita raih, harus kita kuasai, kita kendalikan. Jangan terbalik, kita dikendalikan dunia. Nah, itu kita jadi binatang seperti dalam tulisan Proffesor Tafsir.  Kita harus kaya, kita harus meraih gelar setinggi-tingginya. Gelar tertinggi itu Doktor. Tidak ada gelar yang lebih tinggi dari Doktor. Makanya kalau orang bergelar Doktor, panggilannya, “yang amat terpelajar”. Gelar yang paling tinggi harus kita raih tapi, harus digunakan dalam rangka beribadah terhadap Allah SWT Syaikh Mursyid kita telah berpesan:
                         
Dan berpegang teguhlah semuanya dengan tali Allah. (QS Ali Imran:103)
Kita mesti berpegang teguh pada tali Allah (Role of God). Hubungan kita dengan Allah, kebaikan kita diwujudkan dalam kebaikan kita dengan Allah, kebaikan kita diwujudkan dalam kebaikan kita dengan sesama manusia. Tidak ada perang itu (No War) yang adalah damai. Yang ketiga adalah social interaction yang terekam dalam kata-kata Syaikh ‘Abd al-Qodir al-Jilaniy.
“Buang segala perbedaan-perbedaan, ambil persamaan-persamaan”.
“Jangan mempertajam perbedaan tapi perkuat persamaan-persamaan”, agar kehidupan sosial serta kebangsaan kita akan selalu berada dalam kedamaian.
Caranya bagaimana? Merealisasikan sifat-sifat Tuhan melalui proses tahalli/mengosongkan diri. تحلى tapi jangan dibiarkan kosong surut. Tapi segera diisi. Diisi dengan    فنا dan    بقاء .   Yang dimaksud fana adalah :
 فناء او صف محمومه
 وبقاء لاوصف المحموده
Menghilangkan semua sifat-sifat tercela dan menguatkan sifat-sifat terpuji yaitu………, mewujud dalam prilaku hidup sehari-hari sebagai seorang pengamal tarekat sufi, baik pada dirinya, baik pada keluarganya, pada pergaulan internasionalnya, jadi kalau jadi mahasiswa nilainya baik, jadi sarjana juga baik, jadi sarjana menjadi menjadi seorang pemecah masalah bukan pembuat masalah. Kalau demikian tercapailah seperti apa yang difirmankan oleh Allah:
 قد افلح من تزكى. ودكراسم ربه فصلى
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri, dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. (QS al-A’laa: 14-15)
Maka berbahagia/sukseslah orang-orang orang-orang yang selalu dekat dengan Tuhannya. Dan satu kata kunci lagi dalam Tasawuf. Dalam menciptakan ………..perdamaian dunia orang-orang sufi sangat toleran, tasamuh dan itu bisa anda baca dalam TANBIH_TANBIH berkali-kali mengucapkan
 لكم دينكم ولي دين
            Untukmulah Agamamu, dan untukkulah agamaku. (QS al-Kaafiruun:6)
Kita harus menyayangi orang miskin. Kita harus menyayangi orang fakir. Mereka jadi fakir miskin bukan karena kehendaknya sendiri. Tidak pernah ada orang yang berdoa agar miskin.  Itulah inti yang bisa menciptakan perdamaian dunia/world peace berdasarkan ajaran tarekat sufi.  Lebih luas bacalah مفتح الصدور
Baca TANBIH dan amalkan! Jangan Cuma direncanakan, diseminarkan, tapi diamalkan, bangun malamnya dilaksanakan sholat nawafil serta rawatib-rawatibnya  dilaksanakan. Itu akan membawa damai buat diri sendiri serta damai untuk semua orang. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar